Kesehatan Reproduksi merupakan aspek penting yang perlu dijaga oleh kita. Sistem reproduksi merupakan satu bagian penting dalam sistem tubuh secara keseluruhan. Bahkan dapat menyangkut persoalan sosial yang lebih luas.

Mengingat pentingnya hal tersebut, perlu bagi kita untuk mencari tahu informasi terkait kesehatan reproduksi dan cara merawatnya untuk kualitas hidup yang lebih baik.

 

Pengertian Kesehatan Reproduksi

Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang seutuhnya dan bukan hanya terbebas dari penyakit atau kecatatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi, serta prosesnya.

Senada juga diberikan oleh BKKBN, bahwa kesehatan reproduksi adalah kesehatan secara fisik, mental dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecatatan.

Jadi, objek dari kesehatan reproduksi adalah 1) sistem reproduksi, 2) fungsi reproduksi, dan 3) proses reproduksi. Dan aspek yang diperhatikan tidak hanya 1) fisik, namun juga 2) mental, dan 3) sosial. Misal artinya seseorang tidak saja penting untuk memiliki kesehatan fisik dari sistem reproduksi yang baik, namun juga mentalitas terhadapnya juga harus baik. Tidak menolak atau bahkan membenci keberadaannya.

Reproduksi yang sehat pada masing-masing individu penting bagi kualitas hidup yang baik dari individu maupun masyarakat. Karenanya kesehatan ini tidak terbatas pada wanita saja, seperti yang banyak dibahas dan dibebankan, melainkan kesehatan reproduksi bagi pria juga sama pentingnya untuk diperhatikan.

Menjaga kesehatan reproduksi

Mengenal Hak Kesehatan Reproduksi

Hak reproduksi adalah seperangkat hak yang diakui oleh hukum, baik itu nasional, internasional, ataupun konsensus lainnya. Berikut merupakan hak-hak yang berkaitan dengan reproduksi dan perlu untuk menjadi kesadaran bersama.

  1. Hak untuk mendapat informasi dan pendidikan

Guna memperoleh informasi dan pendidikan terkait kesehatan reproduksi, setiap orang dijamin haknya. Sehingga tidak dibolehkan adanya pembatasan akses informasi dan pendidikan terkait masalah kesejahtreaan kesehatan reproduksi, baik dalam lingkup individu, kelompok, keluarga, maupun masyarakat.

  1. Hak untuk kebebasan berpikir

Setiap individu juga memiliki hak untuk kebebasan berpikir dari kungkungan apa-apa yang membatasi terjaminnya kesehatan reproduksi. Termasuk dari ajaran/ kepercayaan yang sempir, pandangan atau tradisi yang membatasi ketercapaian kesejahteraan tersebut.

  1. Hak atas kebebasan dan keamanan

Atas kesehatan reproduksinya, setiap individu memiliki kebebasan untuk menikmati dan mengatur reproduksinya dan tidak seorang pun dapat dipaksa untuk hamil, menjalani strerilisasi, maupun aborsi.

  1. Hak untuk hidup

Setiap orang memiliki hak untuk bebas dari resiko kematian akibat dari proses reproduksi, misalnya kehamilan atau melahirkan. Masing-masing juga memiliki hak untuk mempertahankan kehidupannya yang berkaitan dengan aspek reproduksi.

  1. Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan

Dalam mengakses layanan kesehatan, setiap individu memiliki hak mendapat pelayanan dan perlindungan. Hal ini mencakup informasi, keterjangkauan, pilihan, keamanan, kerahasiaan, harga diri, kenyamanan, kesinambungan pelayanan, dan hak berpendapat saat mengakses pelayanan.

  1. Hak untuk memutuskan kapan dan apakah akan memiliki anak

Setiap orang tidak boleh dipaksa untuk memiliki anak, baik itu berkaitan dengan kapan/ waktu, atau keinginan memilikinya.

  1. Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk

Masing-masing individu memiliki hak untuk terbebas dari perlakuan tidak menyenangkan terhadap aspek reproduksinya, termasuk dari ekploitasi anak, perkosaan, penganiyayaan, kekerasan, dan pelecehan seksual.

  1. Hak memilih bentuk keluarga dan hak untuk membangun serta merencanakan keluarga

Membentuk keluarga adalah pilihan masing-masing individu, karenanya keputusan untuk membangun atau merencanakan keluarga mestilah dihormati dan diberikan hak.

  1. Hak atas kerahasiaan pribadi

Akses layanan kesehatan reproduksi bagi setiap orang harus menjamin kerahasiaan pribadi dari setiap pasiennya.

  1. Hak atas kesetaraan dan bebas dari segala bentuk diskriminasi

Setiap orang memiliki kesetaraan yang sama, tidak sepatutnya merendahkan orang satu dengan orang lain, ataupun memberikan perlakuan diskriminasi.

  1. Hak mendapat manfaat dari hasil kemajuan ilmu pengetahuan

Masing-masing individu berhak atas teknologi atau segala hasil apapun dari kemajuan ilmu pengetahuan. Termasuk saat mengakses layanan kesehatan, setiap orang berhak atas teknologi mutakhir yang aman dan dapat diterima.

  1. Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik

Setiap orang mempunyai hak untuk mendesak pemerintah agar menempatkan masalah hak dan kesehatan reproduksi sebagai prioritas dalam kebijakan politik negaranya.

Adapun ruang lingkup pelayanan kesehatan reproduksi yang mesti disediakan menurut International Conference Population and Development (ICPD) 1994 mencakup beberapa hal, yakni:

Baca Juga : Apa itu Stunting? Penyebab, Gejala, Dampak, Serta Cara Pencegahan

 

Menjaga Kesehatan Reproduksi

Kita telah mengetahui bersama bahwa kesehatan reproduksi memiliki nilai yang penting bagi kualitas dan keberlangsungan hidup manusia. Bahkan hak-haknya diatur dan dijamin menurut hukum. Kemudian mungkin sekarang kita bertanya langkah apa yang diperlukan untuk menjaga kesehatan reproduksi diri kita.

  1. Menjaga kebersihan alat reproduksi

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah menjaga kebersihan alat reproduksi dengan baik dan benar. Seperti senantiasa membersihkan dengan air mengalir selepas buang air kecil maupun besar, atau mengganti pakaian secara berkala untuk menjaga dari infeksi kuman.

  1. Pola gizi seimbang

Faktor dari kesehatan telah lama diketahui juga berasal dari kecukupan gizi yang tersedia pada tubuh kita. Karenanya penting bagi kita untuk memakan dan meminum berbagai sumber daya yang tersedia secara seimbang dan menurut angka gizi.

  1. Hindari perilaku seks berisiko

Menjaga reproduksi sehat dari perilaku seks berisiko juga penting untuk dilakukan. Beberapa perilaku memang berpotensi membahayakan atau memberikan dampak buruk bagi kesehatan reproduksi kita, seperti bergonta-ganti pasangan, seks anal, seks di bawah umur dan berbagai perilaku berisiko lainnya. Perilaku tersebut mungkin saja berpotensi menginfeksi dan merusak sistem reproduksi kita.

  1. Periksa ke dokter

Dalam menjaga kesehatan reproduksi, disarankan bagi setiap individu untuk memeriksakan kondisinya secara berkala ke dokter atau ahlinya. Pengetahuan kita mungkin saja terbatas untuk memastikan kondisi atau mengenali masalah kesehatan yang mungkin saja terjadi. Karena itulah diperlukan bantuan dari orang ahli untuk mengecek kondisi kita.

  1. Gaya hidup sehat

Menerapkan gaya hidup sehat seperti berolahraga, tidur cukup, menjaga pola makan seimbang, menghindari makanan terlalu manis dan asin telah terbukti dapat mempertahankan kesehatan diri secara keseluruhan. Karena itu jangan malas untuk memulai dan membangun gaya hidup sehat untuk kualitas hidup yang lebih baik.

  1. Konsultasi dengan ahli saat diperlukan

Saat kita mengalami masalah terkait kesehatan reproduksi, baik itu menyangkut aspek fisik, mental, ataupun sosial, perlu bagi kita untuk pergi berkonsultasi ke ahli. Dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya, seorang ahli dapat menganalisa sebuah masalah dan menemukan solusi yang tepat bagi kita. Di Siap Bahagia, kamu dapat bebas bertanya dan berkonsultasi apapun terkait masalah reproduksi kesehatan dengan ahlinya. Dan yang lebih penting, layanan ini tidak dipungut biaya! Buruan konsultasi sekarang juga.