Peran Ayah Cegah Stunting

Stunting adalah Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Kesehatan (Peraturan Presiden no 72 tahun 2021).

Singkatnya, stunting adalah anak yang pertumbuhan dan perkembangannya tidak sesuai standar karena kurang gizi yang berlangsung lama yaitu sejak ibunya masih belum hamil, selama hamil dan hingga berumur 2 tahun (1000 Hari Pertama Kehidupan).

Selama ini yang sering menjadi sasaran program pencegahan stunting adalah para Wanita atau ibu, padahal peran para pria sebagai calon pengantin dan para ayah juga tak kalah pentingnya. Berikut peran para laki-laki ya :

  1. Menerapkan pola hidup sehat dan tidak merokok 

Rokok, alkohol dan pola hidup tak sehat (misalnya begadang, menggunakan narkoba, tidak berolahraga, dll) mempengaruhi kualitas sperma yang dihasilkan. Semakin sehat pola hidup yang dijalani, diharapkan semakin baik kualitas sperma pria.


  1. Memotivasi calon istri untuk menerapkan hidup sehat

Saat masih pacaran, sering dong makan bareng. Nah pilih real food, jangan melulu fast food. Saling memotivasi untuk berolahraga pun bisa sangat menyenangkan. Truss…ntar kalo mau nikah, jangan cuma mikir foto prewednya aja, tapi lakukan cek Kesehatan sebelum menikah untuk menghindarkan dari anemia, memastikan indeks massa tubuh ideal (berat badan tidak terlalu kurus) dan mengukur lingkar lengan kiri atas calo istri (minimal 23,5 cm). Kesiapan fisik untuk hamil juga bisa diketahui dari cek Kesehatan ini.


  1. Mendampingi istri saat hamil 

Menjadi suami siaga yaitu memberikan kenyamanan dan keamanan emosi (sabar menghadapi kerewelan istri, rajin memotivasi agar istri makan makanan bergizi meski mual dan tak nyaman, membesarkan hati istri karena mengalami perubahan fisik akibat kehamilan,dll), mendampingi pemeriksaan kehamilan, mencari informasi yang bermanfaat mengenai seluk beluk kehamilan, mengetahui tentang kegawatdaruratan kehamilan (kapan harus dibawa ke dokter/fasilitas Kesehatan segera) dan membekali diri dengan ilmu tentang ASI sehingga nanti siap menjadi breastfeeding father (ayah pendamping menyusui).


  1. Mengalokasikan uang belanja agar keluarga terpenuhi kebutuhan gizinya

Saat ini banyak para ayah yang berperan sebagai pencari nafkah utama dalam keluarga. Namun, tak semua ayah mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarga karena berbagai keterbatasan misalnya karena penghasilan yang minim, prioritas pengeluaran keluarga bukan pada pemenuhan gizi, kurangnya pengetahuan dan pemahaman mengenai gizi, dll. Kadang ada ayah yang lebih mementingkan membeli rokok padahal anaknya lebih membutuhkan telor, ayam, ikan dan sumber makanan bergizi lainnya. Padahal harga sebungkus rokok lebih mahal sari setengah kilo telur.


  1. Menjadi role model  makan sehat bagi anak

Anak-anak akan lebih mudah melakukan berbagai hal baik jika melihat orang tuanya melakukannya. Demikian juga dengan perilaku makan sehat. Jika anak sering melihat ayahnya rajin makan buah, sayur dan berbagai protein (hewani : ikan, daging, telur dan nabati : tahu, tempe, dll) maka anak akan menirunya. Ayah juga sebaiknya menemani anak makan dan makan bersama anak. Hal itu sangat efektif untuk memberikan contoh makan sehat pada anak.

Nah, banyak kan peran yang dapat diambil oleh para laki-laki dalam upaya pencegahan stunting di keluarga. Ingatlah bahwa kualitas kesehatan anak juga sangat ditentukan oleh keikutsertaan ayah dalam setiap fase pertumbuhan dan perkembangan anak. Baik ayah dan ibu memiliki tanggungjawab yang sama besarnya pada tumbuh kembang anak. Tidak boleh lagi ada pembagian ketat bahwa tugas ayah hanya cari nafkah (di luar rumah, biasanya) dan tugas ibu adalah merawat dan mendidik anak (di rumah). Kerjasama yang baik antara ayah dan ibu akan membuat anak tumbuh dan berkembang secara optimal dan terhindar dari stunting.

Fonny Indri Hartanti, M.Psi / 2023-02-09

JUMLAH PENGUNJUNG
Lihat Detail

Setahun Terakhir
Total Klik
Total Pengguna
Total Kab/Kota
Total IP Public
Sebulan Terakhir
Total Klik
Total Pengguna
Total Kab/Kota
Total IP Public
Seminggu Terakhir
Total Klik
Total Pengguna
Total Kab/Kota
Total IP Public
Sehari Terakhir
Total Klik
Total Pengguna
Total Kab/Kota
Total IP Public

SURVEY KEPUASAN
Isi Feedback/Survey

Jumlah Survey
Rating

PERFORMANCE

response time
memory used
© Copyright BKKBN Jatim 2024
Jl. Airlangga No.31-33, Airlangga, Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur 60286
Email
prov.jatim@bkkbn.go.id
Telp
031-5022331
Home
https://jatim.bkkbn.go.id
Jam Pelayanan
08:00 s.d 16:00 WIB