Apakah yang dimaksud dengan 1000 HPK

Parents…selama ini kita sering mendengar bahwa 5 tahun pertama kehidupan seorang anak disebut golden periods. Di 5 tahun awal itulah terjadi pembentukan berbagai dasar kepribadian dan terjadi pertumbuhan dan perkembangan anak yang sangat pesat. Untuk mengoptimalkannya, anak perlu mendapatkan berbagai macam stimulasi dan terpenuhi semua kebutuhannya (makanan, kasih sayang, dan sebagainya).

Seiring perkembangan jaman dimana terdapat berbagai permasalahan tumbuh kembang anak yang sulit untuk ditangani, maka diperlukan perhatian lebih awal pada proses tersebut. Oleh karena itu saat ini dikenal istilah 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). 1000 HPK terhitung sejak proses bertemunya sel telur dan sperma dalam rahim ibu (9 bulan) dan 2 tahun awal kehidupan anak adalah masa berharga pertumbuhan dan perkembangan. Istilah 1000 HPK ini mulai dikenalkan agar orang tua dapat memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anak sejak anak masih di dalam kandungan ibu. Bahkan disarankan untuk menyiapkan fisik ibu dan ayah sebelum proses kehamilan terjadi.

Idealnya calon ibu pada kondisi kesehatan fisik yang prima saat menjalani proses kehamilan yaitu berat badan yang ideal (perbandingan berat dan tinggi badan lebih dari 18 poin), lingkar lengan kiri atas lebih dari 23.5 cm dan tidak mengalami anemia (protein dalam sel darah merah (hemoglobin) lebih dari 11 g/dL).

Kesiapan psikis pun penting yaitu ibu menjalani kehamilan dengan tenang, nyaman, aman dan bahagia. Hal itu dapat terjadi jika kehamilan yang dijalani adalah kehamilan yang telah direncanakan. Jadi anak yang dikandung memang anak yang telah diharapkan kehadirannya. Kesiapan psikis ini pula yang memungkinkan calon ibu mampu memberikan stimulasi sejak bayi dalam kandungan dan lebih ‘tabah’ menjalani segala perubahan fisik dan emosi selama proses kehamilan. 

Para calon ayah pun dihimbau untuk menerapkan pola hidup sehat terutama mengontrol (jika bisa, menghentikan) perilaku merokok agar mendapatkan kualitas sperma yang sehat. Mengelola stress, makan makanan bergizi, rutin berolahraga serta menghindari pemakaian pakaian dalam yang ketat antara lain menjadi hal-hal yang sering disarankan para ahli Kesehatan pada ayah. Banyak orang seringkali abai untuk mengingatkan calon ayah, (hanya ibu saja yang diperhatikan) terkait proses persiapan dan selama kehamilan. Padahal untuk terjadinya janin hingga lahir bayi dan anak yang tumbuh sehat perlu peran aktif ayah dan ibu yang sama besarnya.

Apa yang sebaiknya dilakukan selama 1000 Hari Pertama Kehidupan seorang anak?

1. Pemenuhan asupan gizi

Sejak terbentuknya janin dalam rahim sejatinya telah terjadi proses pertumbuhan yang sangat amat pesat pada fisik seorang anak. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa stimulasi perkembangan pun dapat mulai dilakukan untuk meningkatkan tumbuh kembang anak bahkan sejak anak dalam rahim ibu.

Proses pertumbuhan janin dapat terjadi secara optimal jika ibu makan makanan yang bergizi seimbang yang terdiri dari protein, karbohidrat, lemak dan vitamin serta mineral. Asam folat dan zat besi menjadi salah satu mineral penting yang harus dipenuhi oleh ibu. Nah peran ayah adalah memastikan ketersediaan makanan bergizi tersebut, sekaligus memastikan para ibu untuk memakannya.

Seringkali terutama di 3 bulan awal kehamilan, ibu mengalami mual-mual bahkan muntah sehingga enggan bahkan tidak mau makan makanan bergizi yang telah disiapkan oleh keluarga. Di sinilah peran ayah cukup penting untuk memotivasi ibu dan memberikan kenyamanan psikologis agar ibu tetap mau makan.

Jika bayi telah lahir, pastikan mendapatkan ASI eksklusif atau ASI saja selama 6 bulan. Jangan memberikan makanan dan minuman apapun pada bayi sebelum umur 6 bulan, mengingat alat pencernaan bayi belum siap. Setelah 6 bulan, dapat mulai diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Manfaatkan bahan pangan segar, murah, lokal dan sarat gizi yang ada di sekitar keluarga. Untuk resep MPASI dapat dilihat diberbagai media yang mudah diakses oleh orang tua.

Seiring pertambahan usia anak maka dapat mulai diperkenalkan semakin banyak variasi makanan dengan berbagai warna dan rasa. Hindarkan anak sedapat mungkin dari zat tambahan pangan yaitu pengawet, pemanis, perasa, pewarna, dan sejenisnya. Lebih aman dan sehat masak sendiri di rumah.

2. Memberikan stimulasi

Pada saat hamil, ibu bisa mulai dapat memberikanstimulasi pada janin, misalnya memperdengarkan musik yang menenangkan, bacaan murottal Al Quran dan stimulasi suara lainnya pada janin. Apalagi jika ayah pun mau terlibat untuk ‘ngobrol’ dengan janin, akan lebih baik. Ayah sebaiknya memberikan kenyamanan fisik dan emosional pada ibu agar ibu dapat menjalani kehamilan dengan lebih happy.

Segera setelah bayi lahir dan disusui, para ibu dapat memberikan stimulasi untuk perkembangan bayi dengan cara membelai, memeluk, menepuk punggung dan bermain dengan jari jemari bayi. Semua itu dapat dilakukan sambil menyanyi atau mengajak bayi ‘ngobrol’. Bayi baru lahir memang belum dapat berbicara, namun segala yang dia dengar, dia lihat dan dia rasakan akan terekam dalam otaknya. Semakin banyak stimulasi yang diterima maka semakin banyak pertumbuhan otak yang terjadi. Hal tersebut dapat meningkatkan perkembangannya.

Stimulasi berikutnya dapat dilakukan menyesuaikan dengan usia dan perkembangan bayi. Tidak perlu dengan alat dan permainan yang mahal, cukup dengan menggunakan tubuh ayah dan ibu serta barang-barang yang tersedia di rumah. Syaratnya hanya 1 yaitu keterlibatan ayah dan ibu dalam pengasuhan. Jika ayah dan ibu bekerja, upayakan setiap hari tetap ada waktu-waktu berkualitas untuk berinteraksi dan beraktivitas bersama bayi, tanpa terganggu pekerjaan dan gadget (gawai).

3. Memantau tumbuh kembang

Sejak masa kehamilan, sebaiknya ibu dan ayah secara teratur mengunjungi dokter atau tenaga Kesehatan untuk memastikan pertumbuhan janinnya sehat. Pun untuk memastikan ibu juga sehat. Jika dalam pemeriksaan tersebut diketahui terjadi hal-hal yang tidak seharusnya misalnya tekanan darah ibu naik atau kadar gula darah ibu tinggi maka tenaga Kesehatan dapat dengan segera menangani. Minimal 2x pemeriksaan dilakukan pada saat trimester pertama, sekali pemeriksaan pada trimester 2 dan 3x pemeriksaan pada trimester 3.

Jika bayi telah lahir maka pemantauan tumbuh kembang dilakukan melalui pengamatan pada keseharian bayi dan membandingkan capaian pertumbuhan perkembangannya dengan standar capaian sesuai usia. Dapat memanfaatkan KKA online (dapat diunduh di playstore) dan buku Standar Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak dari Kementrian Kesehatan yang diunduh dari internet. Kunjungi Posyandu secara teratur.

 

Parents, anak kita adalah harapan bagi masa depan kita. Oleh karena itu persiapan yang matang perlu dilakukan agar mereka tumbuh secara optimal dan berkembang sesuai dengan usianya. Pemahaman mengenai 1000 HPK diharapkan dapat meningkatkan motivasi orang tua untuk mempersiapkan kehamilan dengan baik, memberikan stimulasi dan memenuhi kebutuhan bayi terutama hingga umur 2 tahun bahkan hingga 5 tahun awal kehidupannya. Lakukan hal terbaik yang dapat dilakukan agar harapan kita pada anak kita dapat terwujud.

 

 


Fonny Indri Hartanti, M.Psi / 2023-02-09

JUMLAH PENGUNJUNG
Lihat Detail

Setahun Terakhir
Total Klik
Total Pengguna
Total Kab/Kota
Total IP Public
Sebulan Terakhir
Total Klik
Total Pengguna
Total Kab/Kota
Total IP Public
Seminggu Terakhir
Total Klik
Total Pengguna
Total Kab/Kota
Total IP Public
Sehari Terakhir
Total Klik
Total Pengguna
Total Kab/Kota
Total IP Public

SURVEY KEPUASAN
Isi Feedback/Survey

Jumlah Survey
Rating

PERFORMANCE

response time
memory used
© Copyright BKKBN Jatim 2024
Jl. Airlangga No.31-33, Airlangga, Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur 60286
Email
prov.jatim@bkkbn.go.id
Telp
031-5022331
Home
https://jatim.bkkbn.go.id
Jam Pelayanan
08:00 s.d 16:00 WIB