Seorang ayah mengkonsulkan anaknya yang berusia 4 tahun, dengan keluhan suka menyakiti dirinya sendiri. Bahkan seringkali marah-marah saat keinginannya tidak terpenuhi bahkan sampai membentur-benturkan kepalanya ke dinding dan berteriak-teriak. Orangtua B sangat khawatir bilamana B mengalami gangguan psikologis.

 

Apakah Ayah dan Bunda pernah mengalami atau mendengar pengalaman seperti ini? Yuk simak tips bagaimana mengajarkan anak cara mengontrol emosinya!

Anak-anak yang suka menyakiti dirinya biasanya disebabkan karena kurangnya kemampuan anak untuk mengontrol emosi negatifnya (amarah) dengan baik. Walaupun kemarahan anak bisa menakutkan, bukan berarti hal itu adalah tanda kondisi kejiwaan yang serius. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua untuk dapat mengajarkan anak cara mengontrol amarahnya :

  1. Cobalah berempati dengan kondisi anak bahwa pasti tidak nyaman juga bagi anak merasa marah. Mereka tidak menyukai kondisi yang membuat tidak nyaman, namun disatu sisi mereka belum paham bagaimana berkompromi dengan kondisi tersebut. Anak yang marah adalah anak yang sedang tertekan. Jadi, cobalah orangtua untuk memahami perasaan mereka
  2. Saat anak sedang marah, tetaplah berada didekat mereka. Jangan biarkan anak sendiri terlalu lama. Tidak perlu mengintervensi, hanya berada didekatnya untuk dapat memantau keamanan mereka. Saat anak mulai menyakiti dirinya sendiri, segera hentikan dengan mendekap mereka dengan lembut
  3. Saat sedang marah, otak anak dalam posisi Attack Mode – Ia akan mudah menyerang dan tidak menerima input. Sinyal komunikasi dan berpikir menjadi tak berfungsi. Biarkan amarahnya reda dahulu sebelum Ayah atau Bunda mengajaknya bicara.
  4. Cobalah memulai komunikasi dengan BEREMPATI daripada mencari-cari alasan atau berargumen dengan anak. Jadikan komunikasi ini tentang mereka, bukan tentang Anda. Cobalah memulai percakapan dengan kalimat yang membangun seperti “Ibu minta maaf kalau kamu merasa tidak nyaman. Sekarang kita bicarakan baik-baik ya…
  5. Ajari anak cara memperbaiki suasana bersama-sama ya, Ayah dan Bunda. Karena penting bagi anak untuk dapat memperbaiki situasi dan hubungan ketika mereka terlanjur mengeluarkan amarah atau berkata kasar. Bersama mencari solusi adalah yang terbaik. Beritau apa yang Anda rasakan dan carilah solusi termasuk meminta maaf, kata-kata yang sebaiknya dilontarkan, kapan dan bagaimana.

Mengatasi kemarahan anak adalah salah satu cara bicara yang bisa mendekatkan hubungan antar orangtua dan anak, terutama anak remaja. Sekaligus juga membangun kepercayaan anak akan orangtuanya.

 

 

Penulis : Desy Mega A, M.Psi. – Penata KKB Ahli Muda Perwakilan BKKBN Jatim

 

Sumber referensi : https://skata.info/article/detail/407/strategi-mengontrol-amarah-remaja