Tingkat kemandirian hidup seorang lansia dapat dinilai dengan instrumen Activity of Daily Living (ADL) yaitu instrumen untuk menilai kemandirian seseorang terutama pada lansia dalam melakukan aktivitas - aktivitas dasar kehidupan secara mandiri seperti makan, mandi, berpakaian, pergi ke toilet dan bergerak. Selain ADL ada juga Instrumental Activities of Daily Living (IADL) yaitu instrumen untuk menilai tingkat kemandirian seseorang (terutama pada lansia) dalam menjalankan serangkaian tugas yang lebih kompleks dibandingan ADL.
Hasil perhitungan instrumen ADL dan IADL penting karena dapat digunakan dasar bagi penyedia layanan kesehatan serta keluarga lansia untuk menentukan tingkat bantuan yang diberikan, serta menjadi alat ukur dalam proses rehabilitasi pasien untuk memulihkan atau mempertahankan ketrampilan yang diperlukan untuk hidup mandiri. Dengan dukungan lingkungan yang tepat, pemanfaatan alat bantu, serta pendampingan yang sesuai, lansia tetap dapat mempertahankan kualitas hidupnya dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan sehari-hari.
Penciptaan Lingkungan yang Aman dan Nyaman
Lingkungan tempat tinggal memiliki peran penting dalam menjaga keselamatan lansia. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
Memasang pegangan tangan (grab bar) di area berisiko seperti kamar mandi dan tangga.
Menggunakan alas anti-slip di kamar mandi, dapur, dan area yang sering basah.
Memastikan pencahayaan cukup terang, terutama pada malam hari dan di area sirkulasi utama.
Menyingkirkan hambatan fisik seperti kabel, perabot rendah, atau karpet yang mudah bergeser.
Upaya ini bertujuan untuk mencegah risiko jatuh, salah satu penyebab utama cedera pada lansia.
Pemanfaatan Alat Bantu Secara Tepat
Alat bantu berfungsi untuk meningkatkan kemandirian dan keselamatan lansia dalam beraktivitas.
Gunakan alat bantu jalan (tongkat, kruk, atau walkeri) sesuai anjuran tenaga Kesehatan
Sediakan kursi mandi bagi lansia dengan keseimbangan tubuh yang menurun.
Gunakan alat makan ergonomis atau peralatan berpemegang besar untuk memudahkan aktivitas makan.
Pastikan alat bantu selalu dalam kondisi bersih, berfungsi baik, dan disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Peran Keluarga dan Pendamping
Keluarga memiliki peran sentral dalam mendukung kemandirian lansia. Pendampingan hendaknya dilakukan dengan prinsip 'mendukung tanpa menggantikan'.
Berikan bantuan sesuai kebutuhan, tanpa menghilangkan kesempatan lansia untuk tetap aktif
Libatkan lansia dalam pengambilan keputusan terkait aktivitas atau rutinitas harian.
Lakukan komunikasi terbuka antara keluarga, pendamping, dan tenaga Kesehatan untuk memantau perkembangan kondisi lansia.
Pendekatan ini dapat meningkatkan rasa percaya diri, mengurangi ketergantungan, serta memperkuat aspek psikososial lansia.
Pelatihan dan Stimulasi Kemandirian
Latihan yang terarah dapat membantu lansia mempertahankan atau meningkatkan kemampuan fungsional.
Terapi okupasi dan latihan aktivitas harian bermanfaat untuk menstimulasi kemampuan motorik dan koordinasi.
Pendekatan bertahap (gradual training) membantu lansia menyesuaikan diri dengan keterbatasan fisik secara aman.
Berikan motivasi dan penghargaan atas setiap usaha yang dilakukan lansia dalam menjaga kemandiriannya.
Kegiatan sederhana seperti menyusun pakaian, menyiram tanaman, atau menyiapkan makanan ringan, dapat menjadi bentuk terapi aktivitas harian yang efektif.
Manajemen Obat dan Jadwal Aktivitas Harian
Kesalahan dalam konsumsi obat sering terjadi pada lansia dengan keterbatasan kognitif atau penglihatan. Untuk itu diperlukan sistem pengingat yang efektif:
Gunakan kotak obat berlabel hari dan waktu.
Buat jadwal harian tertulis yang mencakup: waktu makan, aktivitas dan istirahat.
Pasang pengingat digital atau alarm bagi lansia yang masih mampu mengoperasikan perangkat sederhana.
Lakukan pemantauan rutin oleh anggota keluarga atau tenaga Kesehatan untuk memastikan kepatuhan minum obat.
Menjaga lansia tetap aktif dan aman bukan berarti membatasi ruang gerak mereka, melainkan menyesuaikan aktivitas dengan kemampuan serta kondisi fisik yang ada. Melalui dukungan keluarga, lingkungan yang ramah, penggunaan alat bantu yang tepat, dan pelatihan kemandirian, lansia dengan kebutuhan bantuan dalam ADL/IADL dapat tetap menjalani kehidupan yang aman, mandiri, dan bermartabat.
Daftar Referensi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Pedoman Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di Puskesmas. Jakarta: Kemenkes RI.
World Health Organization. (2015). World Report on Ageing and Health. Geneva: WHO.
Lawton, M. P., & Brody, E. M. (1969). Assessment of older people: Self-maintaining and instrumental activities of daily living. The Gerontologist, 9(3), 179–186.
American Occupational Therapy Association. (2020). Occupational Therapy Practice Framework: Domain and Process (4th ed.). American Journal of Occupational Therapy, 74(Supplement_2), 7412410010p1–7412410010p87.